5 Fakta Hutan Aokigahara, Tempat Bunuh Diri Terpopuler di Jepang
By andrewchristianjr - Wednesday, January 24, 2018
Awal tahun 2016 yang lalu, layar bioskop kedatangan film bernuansa
horor dan thriller yang berjudul “The Forest”, dimana film ini merupakan
hasil kaloborasi antara Jepang dan Amerika yang menceritakan tentang
hutan terangker di Jepang yaitu hutan Aokigahara.
Hutan Aokigahara berada di kali gunung Fuji, atau lebih tepatnya sekitar 100 km di sebelah barat kota Tokyo. Hutan ini juga sangat terkenal sebagai tempat untuk melakukan bunuh diri, jadi tidak heran apabila hutan ini dijuluki hutan terangker di Jepang.
Kalau dilihat secara sekilas, hutan yang juga disebut oleh penduduk
lokal dengan nama Jukai (lautan pohon) ini nampak indah sekali. Tapi
ketika masuk lebih dalam lagi, maka banyak fakta mengerikan yang akan
ditemui. Apa saja faktanya? Berikut ulasannya, seperti yang dikutip dari
wowasiknya.com.
Di dalam hutan Aokigahara, terdapat gua misterius yang menjadi ciri khas hutan ini yaitu Wind Cave dan Ice Cave. Gua ini menganga dari dalam tanah ke permukaan tanah yang seolah-olah menyambut siapa saja yang akan memasuki gua tersebut.
Sebenarnya papan peringatan “dilarang bunuh diri” sudah lama terpasang di hutan ini. Papan peringatan tersebut memang sengaja dipasang untuk mencegah semakin banyaknya orang yang ingin melakukan bunuh diri di hutan ini.
Tapi faktanya, papan peringatan yang bertuliskan “Coba Renungkan Tentang Keluarga dan Anak-Anak Anda, Anda Tidak Hidup Seorang Diri” tidak terlalu di indahkan oleh mereka yang ingin bunuh diri di tempat ini.
Novel
tersebut mengambarkan bahwa hutan Aokigahara adalah tempat yang
sempurna untuk mengakhiri hidup, bahkan dijelaskan secara detail
tempat-tempat mana saja di hutan ini yang bagus untuk bunuh diri
sehingga jasad mereka tidak mudah ditemukan.
Data resmi Hutan Aokigahara, pada tahun 2003, tercatat ada sekitar 105 orang yang melakukan bunuh diri di tempat ini. Ada beberapa mayat yang bunuh diri berhasil ditemukan oleh pihak kelurga mereka, tapi ada banyak juga yang menghilang tanpa jejak.
Pihak kepolisian cukup kesulitan menangani masalah bunuh diri di hutan angker ini, tapi diperkirakan banyak orang jepang yang melakukan bunuh diri disini, ketika memasuki tahun akhir fiskal di jepang yaitu bulan maret.
Cara terpopuler bunuh diri di hutan ini, yaitu gantung diri. Jadi tidak heran jika memasuki hutan akan disuguhi pemandangan yang cukup mengerikan yaitu banyak pohon yang digunakan sebagai tempat mereka mengantung diri mereka.
Hutan Aokigahara berada di kali gunung Fuji, atau lebih tepatnya sekitar 100 km di sebelah barat kota Tokyo. Hutan ini juga sangat terkenal sebagai tempat untuk melakukan bunuh diri, jadi tidak heran apabila hutan ini dijuluki hutan terangker di Jepang.
1. Ada Dua Gua Misterius Di Dalam Hutan Aokigahara
Di dalam hutan Aokigahara, terdapat gua misterius yang menjadi ciri khas hutan ini yaitu Wind Cave dan Ice Cave. Gua ini menganga dari dalam tanah ke permukaan tanah yang seolah-olah menyambut siapa saja yang akan memasuki gua tersebut.
2. Walaupun Sudah Ada Papan Larangan Bunuh Diri, Tapi Tetap Masih Banyak Yang Melakukan Bunuh Diri Disini
Sebenarnya papan peringatan “dilarang bunuh diri” sudah lama terpasang di hutan ini. Papan peringatan tersebut memang sengaja dipasang untuk mencegah semakin banyaknya orang yang ingin melakukan bunuh diri di hutan ini.
Tapi faktanya, papan peringatan yang bertuliskan “Coba Renungkan Tentang Keluarga dan Anak-Anak Anda, Anda Tidak Hidup Seorang Diri” tidak terlalu di indahkan oleh mereka yang ingin bunuh diri di tempat ini.
3. Setiap Tahun Ada Ratusan orang bunuh diri di Hutan Aokigahara
Hutan Aokigahara pertama kali muncul sebagai tempat yang bagus untuk bunuh diri yaitu ketika seorang pengarang novel Wataru Tsurumi menerbitkan novelnya yang berjudul “The Complete Manual of Suicide”Data resmi Hutan Aokigahara, pada tahun 2003, tercatat ada sekitar 105 orang yang melakukan bunuh diri di tempat ini. Ada beberapa mayat yang bunuh diri berhasil ditemukan oleh pihak kelurga mereka, tapi ada banyak juga yang menghilang tanpa jejak.
4. Jalan pintas permasalahan hidup
Pihak kepolisian cukup kesulitan menangani masalah bunuh diri di hutan angker ini, tapi diperkirakan banyak orang jepang yang melakukan bunuh diri disini, ketika memasuki tahun akhir fiskal di jepang yaitu bulan maret.
5. Pohon yang rimbun banyak dimanfaatkan untuk gantung diri
Cara terpopuler bunuh diri di hutan ini, yaitu gantung diri. Jadi tidak heran jika memasuki hutan akan disuguhi pemandangan yang cukup mengerikan yaitu banyak pohon yang digunakan sebagai tempat mereka mengantung diri mereka.
0 komentar