5 Chinatown Terbaik di Indonesia

By andrewchristianjr - Friday, June 15, 2018

Selama era kolonial, di kota-kota besar orang-orang Tionghoa ditempatkan di satu tempat untuk memfasilitasi kontrol atas masyarakat. Terkonsentrasi dengan cara itu, budaya Tionghoa tumbuh dan berkembang, bahkan bercampur dengan budaya adat istiadat setempat, menciptakan suasana yang khas dengan atraksi dan kuliner yang khas untuk dijelajahi.

Maka, di beberapa kota di Indonesia memiliki kawasan khusus budaya Tionghoa tersebut yang sering disebut dengan pecinan atau chinatown. Karena keunikannya, kawasan chinatown ini pun menjadi salah satu destinasi wisata bagi para pelancong. Nah, berikut 5 chinatown terbaik di Indonesia.

1. Jakarta Chinatown (Glodok)
 
infojakarta.net

Budaya dan masyarakat Tiongkok berkembang pesat di ibukota Indonesia, bahkan setelah kantor-kantor tinggi didirikan dan mall-mall besar dibangun, daerah ini masih tetap bertahan dengan ciri khasnya. Glodok terkenal dengan toko-toko yang menjual semua jenis barang dari pakaian samapi perangkat elektronik murah.

Chinatown di Jakarta juga merupakan termasuk kota tua dengan bangunan-bangunan bersejarah, banyak di antaranya masih beroperasi sebagai toko legendaris atau penjual makanan yang berdiri sejak awal 1900-an.Lingkungan ini juga padat dengan kuil dan tempat pemujaan yang berfungsi ganda sebagai tujuan wisata yang kaya dengan estetika oriental dan aspek budaya.

2. Semarang Chinatown
 
bacaekon.com

Sebagai kota pelabuhan utama di zaman kuno, Semarang memiliki campuran pengaruh budaya yang berbeda dari Eropa, Timur Tengah, juga Cina. Di Semarang, orang-orang Cina dengan cepat beradaptasi dan membangun bangunan, kuil, dan artefak budaya seperti patung dan ornamen oriental.

Semarang menjadi salah satu kota tujuan perayaan imlek, ada sebuah event rutin yang digelar untuk menyambut imlek, yaitu Pasar Imlek Semawis yang digelar di kawasan pecinan Semarang yang mempertunjukkan berbagai kesenian dan budaya.

Di kawasan pecinan Semarang, Pasar Malam Semawis sangat terkenal dengan wisata kulinernya. Jika mampir ke kawasan pecinan Semarang, jangan lupa untuk mencoba lumpia, lumpia telah menjadi camilan lokal populer di Semarang.

3. Singkawang Chinatown
 
ulinulin

Kota Singkawang di Kalimantan memiliki salah satu komunitas Tionghoa terbesar di Indonesia, menjadikan daerah pecinan terbesar dan salah satu yang paling hidup di negara ini. Kebiasaan, arsitektur, dan dekorasi Cina dapat diamati di setiap sudut kota ini, meskipun beberapa aspek budaya Cina telah menyatu dengan budaya Dayak.

Singkawang juga merupakan salah satu tujuan wisata paling populer untuk merayakan Tahun Baru Imlek dan Cap Go Meh, karena saat itulah kota ini paling meriah dengan pawai besar, acara, dekorasi, dan beragam pertunjukkannya.

4. Bandung Chinatown
 
seputarbandungraya
Kawasan Pecinan Bandung yang sebelumnya terlihat kumuh dan tertidur baru-baru ini mengalami perubahan besar, kawasana ini telah direvitalisasi sebagai objek wisata otentik namun modern dengan daya tarik oriental yang menawan.

Kawasan Pecinan di Bandung sekarang telah hidup kembali, jalan-jalan dipenuhi dengan tempat belanja dan kuliner dengan nuansa modern. Wisatawan juga dapat mengunjungi Museum Pecinan Bandung yang menggambarkan kehidupan generasi awal keturunan Tionghoa di kota ini melalui artefak, dokumen, foto, dan barang-barang vintage lainnya.
Kawasan Pecinan Bandung juga merupakan tempat yang sangat baik bagi wisatawan Muslim untuk makan  makanan Cina yang mereka inginkan tanpa mengkhawatirkan kandungan daging babi.

5. Solo Chinatown (Sudiroprajan)
 
traveltodayindonesia

Di daerah Sudiroprajan kota Solo, Jawa Tengah, budaya Tionghoa bercampur dengan budaya Jawa dalam simbol, arsitektur, dan adat istiadat. Sudiroprajan lebih dari sekedar rumah bagi komunitas Tionghoa, daerah ini juga merupakan bukti multikulturalisme Indonesia.

Salah satu tempat menarik di sekitarnya adalah Pasar Gede Solo, yang merupakan pasar tradisional terbesar di Solo yang dilestarikan sebagai warisan budaya. Pasar lama dan daerah di sekitarnya mencerminkan kombinasi unik arsitektur Eropa, dekorasi Jawa, dan suasana Cina

SUMBER 

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar