5 Objek Wisata Peninggalan Perang di Indonesia
By andrewchristianjr - Sunday, October 06, 2013
Peperangan di masa lalu merupakan
sejarah yang tidak bisa kita lupakan begitu saja, karena dengan mendalami
sejarah, kita akan lebih mengenal siapa kita sebenarnya. Seperti kata orang
bijak, bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai sejarah. Itu artinya
kita memang harus mengenal dan melestarikan sejarah.
Untuk mengenal sejarah, banyak cara
yang bisa kita lakukan. Dari mulai membaca literasi, buku, mendengarkan cerita,
hingga menyaksikan film dokumenter. Namun untuk mendalami sebuah sejarah,
termasuk sejarah perang, ada yang lebih menari lagi untuk dilakukan, yakni
berwisata mendatangi peninggalan sejarah tersebut. unikgaul.com Dengan demikian
kita tidak hanya mendengar atau mengenal sejarah tempat tersebut hanya dari
cerita, menonton film, dan membaca buku sejarah saja, tapi kita bisa merasakan
bagaimana sensasi berada di tempat terjadinya sejarah di masa silam tersebut.
1. Morotai/Halmahera/Maluku Utara
Tempat wisata perang pertama yang
bisa didatangi di Indonesia yakni, pulau morotai, di Kepulauan Halmahera,
Maluku Utara. Pulau yang berbatasan dengan samudera pasifik ini meninggalkan
sejarah perang dunia ke dua, karena pulau morotai menjadi basis tentara Jepang
saat melawan sekutu. Di pulau inilah, tentara Jepang merancang serangan dari
laut, maupun dari udara.
Untuk mengenal sejarah perang dunia
kedua di pulau morotai, kita bisa menemukan berbagai macam barang
peninggalannya, seperti goa-goa tempat tentara Jepang berlindung, landasan
pesawat, dan artefak-artefak lainnya seperti pesawat, hingga kendaraan lapis
baja. Bahkan pernak-pernik pribadi milik tentara Jepang ada yang masih
tertinggal di pulau ini.
Namun yang menjadi daya tarik utama
jika kita mendatangi pulau morotai bisa dilakukan sambil menyelam, karena
terdapat pesawat perang milik Jepang yang karam di perairan morotai. Di lokasi
bawah laut di daerah lapangan pante, selatan morotai tersebut terdapat bangkai
pesawat Bristol Beufold di kedalaman sekitar 40 meter. Tak hanya bangkai kapal
tersebut, karena masih ada 25 titik penyelaman lainnya yang berkaitan dengan
sejarah perang dunia kedua terdapat di kedalaman laut morotai. Peninggalan
sejarah tersebut, tentu saja akan meninggalkan sensasi tersendiri bagi anda
saat berwisata sejarah ke tempat itu.
2. Tengkorak Tentara Jepang
/Biak/Papua
Tempat yang tak kalah pentingnya
jika mempelajari sejarah sambil berwisata yakni medatangi pulau biak/papua.
Peninggalan perang di tempat ini cukup unik karena berbentuk ribuan tulang
tengkorak manusia yang merupakan tentara Jepang di masa perang dunia kedua.
Sedikitnya ada 12 ribu tulang dan
tengkorak tentara Jepang di wilayah Pulau Biak yang tersebar di Owi, Padaipo,
Numfor dan beberapa tempat lainnya.
Selain peninggalan berupa tulang dan
tengkorak tentara Jepang , juga terdapat goa yang juga lebih populer dengan
sebutan goa Jepang , karena pada masa peperangan dulu, goa tersebut merupakan
tempat persembunyian dan benteng pertahanan. Salah satunya goa yang dinamai goa
lima kamar dengan dengan panjang 18 meter dan berbentuk huruf L dan menjorok ke
atas seperti huruf U. Di goa ini tentara Jepang hanya menggunakan getah kayu
damar yang dijadikan lilin sebagai alat penerangan.
Sayangnya penginggalan sejarah
berupa tulang tengkorak tentara Jepang tidak terawat. Saat wisatawan Jepang
yang akan datang ke daerah tersebut biasanya akan membawa pulang atau dikremasi
untuk dibawa pulang ke Jepang .
3. Loji/Yogyakarta
Jika ingin berwisata sambil
mempelajari sejarah perang tentu saja tidak boleh melupakan Yogyakarta . Karena
selain merupakan pusat wisata budaya, Yogyakarta juga kaya akan bangunan
bersejarah sisa peperangan dulu. Masyarakat Yogyakarta menyebut bangunan
bersejarah tersebut dengan nama Loji, terutama untuk peninggalan masa
pemerintahan Belanda di waktu itu. Dinamai Loji karena bangunan sisa
peninggalan perang Belanda berukuran besar dengan halaman yang luas.
Pada masa peperangan, Loji digunakan
sebagi tempat peristirahatan sekaligus tempat pengintaian oleh serdadu Belanda.
Bahkan di saat darurat di Loji tersebut, strategi perang dirancang, atau
digunakan sementara untuk menangkap pribumi yang dianggap pemberontak, sebelum
dibawa ke penjara-penjara khusus.unikgaul.com Untuk mengunjungi Loji anda tidak
perlu menempuh perjalanan jauh, karena sebagian besar, loji-loji tersebut
terdapat di pusat kota, seperti gedung kantor pos tepat di titik 0 kilometer
kota Yogyakarta.
Bahkan masih di pusat kota, kita
bisa mendatangi Loji tertua yakni, gedung Benteng Vredeburg yang dibangun pada
tahun 1776 hingga 1778. Benteng tersebut berdiri satu poros dengan kraton
ngaYogyakarta hadiningrat. Konon Vredeburg dibangun khusus mengawasi
gerak-gerik kraton, hingga salah satu meriam ditempatkan mengarah ke kraton
dengan posisi siap tembak.
4. Goa Belanda /Bandung
Nah, jika anda ingin mengunjungi tempat
wisata perang dengan suasana alam menyejukkan, sangat tepat jika anda
mengunjungi goa Belanda dan goa Jepang yang terdapat di Taman Hutan Raya Ir. H.
Juanda, Bandung. Pada awalnya tempat tersebut adalah bentangan pegunungan dari
barat hingga timur yang berfungsi sebagai tangki air raksasa alamiah, untuk
cadangan bagi wilayah bandung di musim kemarau.
Selain itu terdapat pembangkit
listrik tenaga air, yang disebut bengkok. PLTA yang dibangun pada tahun 1918
tersebut merupakan yang pertama di Indonesia.unikgaul.com Pada masa pendudukkan
Belanda, perbukitan pakar ini dianggap sangat menarik bagi strategi militer,
karena lokasinya yang terlindungi dan dekat dengan pusat kota bandung.
Menjelang perang dunia kedua, awal
1941, Belanda membangun terowongan baru di dalam terowongan PLTA yang sudah
ada, terowongan berjumlah 15 lorong dengan dua pintu masuk setinggi 3,25 meter
dan panjang 547 meter tersebut digunakan sebagai stasiun radio agar terbebas
dari serangan udara. Pada masa kemerdekaan goa Belanda pernah dipakai gudang
mesiu oleh tentara Indonesia. Saat ini goa Belanda menjadi salah satu tempat
wisata yang diminati banyak wisatawan lokal dan mancanegara.
5. Lubang Jepang/Bukittinggi
Yang terakhir juga masih berbentuk
goa, yakni lubang Jepang di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat. Lubang Jepang
merupakan sebuah terowongan perlindungan yang dibangun tentara pendudukan
Jepang sekitar tahun 1942 untuk kepentingan pertahanan.
Sebelumnya, lubang Jepang dibangun
sebagai tempat penyimpanan perbekalan dan peralatan perang. Panjang terowongan
mencapai 1400 meter dan berkelok-kelok, serta memiliki lebar sekitar 2 meter.
Sejumlah ruangan khusus terdapat di terowongan ini, seperti ruang pengintaian,
ruang penyergapan, penjara dan gudang senjata.
Tanah yang menjadi dinding terowongan ini,
merupakan jenis tanah yang jika bercampur air akan semakin kokoh. Diperkirakan
puluhan sampai ratusan ribu tenaga kerja paksa atau romusha dikerahkan dari
pulau jawa, sulawesi dan kalimantan untuk menggali terowongan ini. Para tenaga
kerja dari luar daerah ini merupakan strategi kolonial Jepang untuk menjaga
kerahasiaan mega proyek ini. Tenaga kerja dari bukittinggi sendiri dikerahkan
untuk mengerjakan terowongan pertahanan di bandung dan pulau biak.
Sumber: http://www.unikgaul.com/2013/10/5-obyek-wisata-peninggalan-perang-di.html
Sumber: http://www.unikgaul.com/2013/10/5-obyek-wisata-peninggalan-perang-di.html
0 komentar