Misteri Pohon-Pohon di Hutan yang Dapat Berjalan
By andrewchristianjr - Monday, May 14, 2018
Akan membutuhkan waktu sepanjang hari untuk menjelajahi pusat Ekuador,
Quinto, yang sudah menjadi Sumaco Biosphere Reserve, yang berada sekitar
100 km bagian selatan Ekuador. Perjalanan ini memerlukan 3 jam dengan
menggunakan mobil untuk dapat sampai ke tepi hutan, dan kemudian tujuh
hingga 15 jam dengan menggunakan perahu,jalan kaki atau menggunakan
keledai. Hal dikarenakan medan dalam perjalanan dominan dengan tanjakkan
dan tanah berlumpur untuk dapat mencapai ke dalam hutan. Namun
perjalanan yang memakan waktu itu akan menghasilkan pemandangan yang
sangat indah, perjalanan anda akan berakhir di tengah-tengah hutan yang
masih asri dan asli.
Seperti Ents dari film The Lord of The Rings, pohon-pohon ini
benar-benar bergerak dihutan karena pertumbuhan akar baru secara
bertahap dan terkadang bertambah sekitar dua atau tiga centimeter per
harinya. “sebagian tanah mengalami pengikisan, pohon-pohon baru tumbuh,
akar panjang akan mencari dan menemukan tanah yang lebih solid dan
kadang mereka tumbuh mencapai 20 m,” kata Peter Vrsansky, seorang
paleobiologis dari Earth Science Institute dari Slovak Academy of
Science Bratislava. “Lalu, perlahan-lahan akar akan menetap di tanah
yang baru dan kemudian batang pohon akan membungkuk dan menanti akar
baru, dan akar-akar tua itu secara perlahan pula mengangkat ke udara,
seluruh proses dilakukan untuk membantu pohon agar bisa berpindah ke
tempat yang baru dengan sinar matahari yang lebih baik dan tanah yang
lebih solid dan proses ini membutuhkan beberapa tahun.”, kata Vrsansky
seperti yang dikutip dari nationalgeographic.co.id
Vrsansky
yang sudah menghabiskan beberapa bulan terakhir dengan tinggal di hutan
selama mendokumentasikan penelitiannya menemukan bahwa ada dua ekor
hewan spesies vertebrata (seekor kadal dan kodok) dan ia juga mengatakan
bahwa Ia dan tim nya mendapatkan penyerangan dari monyet, monyet-monyet
itu melemparkan apa saja ke arah Vrsansky termasuk batang dengan
panjang 6 meter bahkan dengan feses dan urin mereka.
Namun yang mengejutkan, hutan seperti di negeri dongeng ini sedang
dalam proses penjualan melalui “reformasi pertanian”, yang mendukung
penduduk setempat untuk menebang pohon untuk mendapatkan hak hidup dari
sebidang tanah. “Yang terjadi ialah ketika orang-orang ini datang dan
menebang beberapa pohon dan mendapatkan kepemilikkan atas tanah
tersebut,lalu setelah 5 tahun, sebagaimana yang sudah tertera di
undang-undang terbaru ini, mereka akan bisa menjual tanah mereka dan
mereka melakukannya” Kata Vrsansky.
Sejak tahun 2010, sekitar 200 hektar dari hutan ini sudah dibersikah
dekat dengan Bigal River Biological Reserve, sebuah penelitian yang
didukung oleh Prancis yang bekerja sama dengan Sumaco Reserve. Ditempat
lain, ribuan hektar tanah sudah rusak karena adanya pembangunan akses
jalan pada tahun 1986.
0 komentar