Negara manakah yang paling kaya di dunia saat ini? Mungkin sebagian
besar akan menjawab Amerika Serikat. Ya, asumsi ini bisa saja muncul
karena banyak orang yang beranggapan bahwa Amerika Serikat adalah negara
adi daya (super power) yang memiliki ribuan perusahaan besar kelas
dunia, dan juga dihuni oleh miliarder miliarder kelas kakap,
seperti Bill Gates, Warren Buffett, dan Mark Zuckerberg sang pendiri
Facebook. Amerika Serikat memang memiliki pendapatan nasional terbesar
dan sering dijadikan tolak ukur perekonomian bagi setiap negara di
dunia. Namun, untuk menentukan gelar sebagai “Negara Terkaya Di Dunia”
digunakan berbagai metode dan kalkulasi tertentu, salah satunya adalah
dengan membandingkan besaran pendapatan nasional bruto atau GDP (Gross
Domestic Product).
Qatar adalah salah satu negara di Timur Tengah yang terletak di sebuah semenanjung kecil di Jazirah Arab. Sebelah selatan perbatasan negeri ini adalah Arab Saudi dan sisanya dibatasi Teluk Persia. Di abad ke-19, perekonomian masyarakat Qatar bertumpu pada industri perikanan dan mutiara. Kemudian mulai surut di tahun 1930-an setelah industri perikanan dan mutiaranya mendapat saingan dari Jepang yang berhasil mengembangkan dan membudidayakan mutiara. Transformasi ekonomi terjadi pada tahun 1940-an, ketika di negara tersebut ditemukan cadangan minyak bumi yang melimpah. Sampai saat ini, Qatar menjadi salah satu negara pengekspor minyak bumi dunia. Negara yang beribu kota Doha ini berhasil memperoleh pendapatan nasional lebih dari 165 miliar dolar pada tahun lalu menurut data Bank Dunia. Dalam data laporan IMF per Oktober 2016, pendapatan GDP perkapita Qatar adalah 129.726 dolar. Ini artinya rata-rata penduduk di negara tersebut dalam setiap tahunnya memperoleh penghasilan sekitar 1,7 miliar rupiah atau kurang lebih Rp 150 juta per bulan.
Indikator dan peringkat GDP Percapita
setiap negara dapat menjadi acuan dalam menentukan tingkat kesejahteraan
dan kekayaan suatu negara. Secara sederhana, cara untuk menentukan
angka GDP Perkapita tersebut adalah dengan membagi tingkat pendapatan
nasional suatu negara dengan jumlah penduduknya di tahun itu.
Berbagai lembaga keuangan (moneter)
internasional, seperti IMF (International Monetary Fund) dan Bank Dunia
(World Bank) telah melakukan riset dan pelaporan terkait GDP perkapita
di semua negara. Nah, berdasarkan laporan terakhir yang dipublikasikan
oleh IMF, dapat kami sajikan daftar peringkat negara-negara terkaya dan
termiskin di dunia untuk tahun 2017 dan sebagai refleksi di tahun 2018
ini.
1. Qatar (US$ 129.726)
Qatar adalah salah satu negara di Timur Tengah yang terletak di sebuah semenanjung kecil di Jazirah Arab. Sebelah selatan perbatasan negeri ini adalah Arab Saudi dan sisanya dibatasi Teluk Persia. Di abad ke-19, perekonomian masyarakat Qatar bertumpu pada industri perikanan dan mutiara. Kemudian mulai surut di tahun 1930-an setelah industri perikanan dan mutiaranya mendapat saingan dari Jepang yang berhasil mengembangkan dan membudidayakan mutiara. Transformasi ekonomi terjadi pada tahun 1940-an, ketika di negara tersebut ditemukan cadangan minyak bumi yang melimpah. Sampai saat ini, Qatar menjadi salah satu negara pengekspor minyak bumi dunia. Negara yang beribu kota Doha ini berhasil memperoleh pendapatan nasional lebih dari 165 miliar dolar pada tahun lalu menurut data Bank Dunia. Dalam data laporan IMF per Oktober 2016, pendapatan GDP perkapita Qatar adalah 129.726 dolar. Ini artinya rata-rata penduduk di negara tersebut dalam setiap tahunnya memperoleh penghasilan sekitar 1,7 miliar rupiah atau kurang lebih Rp 150 juta per bulan.
2. Luxemburg (US$ 101.936)
Pada
tahun sebelumnya, negara ini merupakan negara terkaya di dunia, dan
kini digeser oleh Qatar. Meskipun merupakan sebuah negara kecil dengan
luas sekitar 2.586 km persegi, negara yang memiliki nama resmi
Keharyapatihan Luksemburg ini memiliki pendapatan nasional cukup tinggi,
yakni lebih dari 1 milyar dolar. Negara Luxemborg ini di kelilingi oleh
tiga negara maju yaitu Perancis, Jerman dan Belgia menjadikannya selain
kaya di sisi ekonomi juga kaya dalam hal budaya terbukti dari
penggunaan tiga bahasa resmi yaitu Perancis, Jerman dan Luxemborg.
Negara ini mempunyai tingkat pengangguran dan inflasi yang rendah. Dari
sektor industri, kebanyakan di dominasi oleh perindustrian baja, karet,
dan lainnya. Pendapatan rata-rata penduduknya setiap tahun adalah 1,3
miliar atau sekitar 110 juta rupiah per bulan.
3. Singapore (US$ 87.082)
Negara
di kawasan Asean yang masuk dalam zona “negara kaya” adalah Singapura.
Negara yang terletak di ujung selatan Semenanjung Malaya ini memiliki
luas tak lebih dari 716 km persegi (lebih kecil dari pulau Bali) dengan
jumlah penduduk sekitar 5,5 juta jiwa. Letaknya yang strategis
menjadikan negara Singapura sebagai salah satu kawasan transit tersibuk
di dunia. Sumber kekayaan dan pendapatan negara yang pernah bergabung
dengan Malaysia tersebut berasal dari sektor pelayanan jasa, industri
kimia, dan beberapa sektor ekonomi lainnya. Statistik Singapura
merupakan yang paling tinggi di antara negara-negara lainnya yang masuk
dalam wilayah Asia dihitung dalam pertumbuhan infrastruktur, rekrutmen
pekerja, dan indikasi sosial. GDP per kapita pada tahun lalu di
Singapura dilaporkan telah mencapai tingkat USD 87.082 (IDR 1,13
miliar).
4. Brunei Darussalam (US$ 79.710)
Selain
Singapura, negara kecil di Asia Tenggara yang tergolong negara makmur
adalah Brunei Darussalam. Eskpor minyak mentah dan gas bumi merupakan
sumber pendapatan dan menjadi penyumbang terbesar bagi pendapatan Brunei
Darussalam, sejak 80 tahun lalu. Negara yang beribu kota Bandar Sri
Begawan tersebut tercatat sebagai salah satu eksportir gas alam cair
(liquid petrolium gas) terbesar di dunia. Selain itu, perekonomian
mereka juga digerakan oleh berbagai perusahaan dalam dan luar negeri,
serta didukung oleh pemerintahan yang kuat. Wajar jika negara yang
memiliki luas 5.765 km persegi ini punya pendapatan per kapita 79.710
dolar AS atau lebih dari 1,03 miliar rupiah.
5. Kuwait (US$ 71.263)
Sepuluh negara paling makmur memang
didominasi oleh Eropa dan Asia, salah satunya adalah Kuwait. Negara
Kuwait dilaporkan sebagai salah satu negara Muslim terkaya di dunia
dengan catatan tingkat GDP per kapita mencapai USD 71.263 di tahun lalu.
Kekayaan yang dimiliki oleh negara monarki ini, 95%-nya berasal dari
ekspor cadangan minyak mentah dunia yang mencapai 10% atau sekitar 104
juta barel. Selain itu, dari sektor jasa keuangan, negara yang memakai
mata uang Dinar ini juga dikenal memiliki sistem perbankan yang baik dan
mumpuni. Hal ini dibuktikan dengan berdirinya The National Bank of
Kuwait sebagai bank terbesar yang ada di Arab.
6. Irlandia (US$ 69.374)
Di
posisi ke enam adalah Irlandia, sebuah negara kecil yang terletak di
bagian barat laut Eropa. Populasi di negara yang beribu kota Dublin ini
berjumlah lebih dari 4 juta jiwa dan termasuk anggota Uni Eropa. Kondisi
ekonomi di negara Irlandia tumbuh dengan sangat pesat, pada tahun 1995
sampai 2007. Rata – rata pertumbuhan PDB waktu itu sebesar 6 %.
Sayangnya, semenjak terjadinya krisi ekonomi global, tepatnya pada tahun
2008, kegiatan ekonomi dalam negeri menjadi menurun. Kondisi tersebut
berpengaruh terhadap kondisi ekonomi negara Irlandia dan sempat
mengalami krisis. Berbagai upaya akhirnya berhasil membawa ekonomi
Irlandia berada pada kondisi stabil. Saat ini, pendapatan perkapita
penduduknya berada di angka 69.374 dolar atau sekitar 902 juta rupiah.
7. Norwegia (US$ 69.296)
Norwegia
(Norway) merupakan negara dengan kepadatan penduduk terendah kedua di
Eropa. Negara yang beribu kota Oslo ini memiliki cadangan minyak bumi,
gas alam, mineral, makanan laut, air segar yang luas. Norwegia juga
penghasil minyak dan gas alam per kapita terbesar di luar Timur Tengah.
Hampir sebagian besar income negara ini berasal dari dari sektor laut,
selain kaya dengan hasil tambang seperti minyak bumi dan gas alam. Luas
total Norwegia adalah 385,525 km² dan populasi penduduknya sebesar 4.9
juta. Dengan kondisi negara yang stabil dan maju, Norwegia mampu
mencapai pendapatan per kapita sebesar 69.295 dolar AS atau sekitar Rp
900 juta.
8. Uni Emirat Arab (US$ 67.696)
Negara
di kawasan timur tengah memang diberkahi dengan sumber daya alam yang
melimpah, terutama minyak bumi dan gas alam yang merupakan sumber energi
utama bagi industri dan roda ekonomi dunia. Kekayaan Uni Emirat Arab
berdasarkan pengeluaran minyak dan gas yaitu 33% dari GDP negara itu.
Negara yang beribu kota Abu Dhabi tersebut merupakan negara penghasil
minyak ketiga terbesar di kawasan teluk setelah Arab Saudi dan Iran.
Sejak 1973, United Arab Emirates telah mengalami perubahan dari negara
kecil yang terletak di gurun menjadi negara modern dengan taraf
kehidupan yang tinggi. Selain minyak dan gas, sektor yang turut andil
mendorong perekonomian UEA adalah pelayanan dan telekomunikasi. GDP
perkapita Uni Emirat Arab berada di kisaran 67.696 dolar atau sekitar
880 juta rupiah.
9. Swiss (US$ 59.375)
Swiss
adalah negara yang sebagian besar wilayahnya terdiri dari Pegunungan
Alpen. Swiss dikenal sebagai negara netral namun tetap memiliki kerja
sama internasional yang kuat. Selain aktivitas di sektor ekspor bahan
kimia dan mesin industri, negara yang beribu kota Bern ini juga dikenal
sebagai pusat perbankan dan investasi terbaik di dunia. Tak heran, jika
banyak miliarder dunia, termasuk orang kaya di Indonesia yang menanamkan
saham dan berinvestasi di negara ini. Sejumlah kotanya juga
berkali-kali didaulat sebagai negara dengan standar kehidupan terbaik di
dunia. Swiss juga mendapatkan rating tertinggi di Eropa untuk Indeks
Kebebasan Ekonomi 2010. Pendapatan per kapita negara ini pun lebih
tinggi daripada kebanyakan negara Eropa Barat lainnya, dan Jepang. Tahun
lalu GDP Swiss tercatat pada angka 59.375 dolar atau sekitar 772 juta
rupiah.
10. Hongkong (US$ 58.094)
Di
posisi sepuluh besar ada Hong Kong, sebuah daerah administratif China
yang terletak di bagian tenggara Tiongkok di Pearl River Estuari dan
Laut Tiongkok Selatan. Sebagai salah satu pusat keuangan dunia, Hong
Kong memiliki sistem ekonomi kapitalis yang ditandai dengan pajak rendah
dan perdagangan bebas. Mata uang Dolar Hong Kong adalah mata uang
terbanyak diperdagangkan kedelapan di dunia. Hong Kong menjadi pusat
penting bagi perdagangan dan keuangan dunia, dan banyak menjadi kantor
pusat korporat-korporat besar di kawasan Asia Pasifik. Sektor pariwisata
juga menjadi salah satu daya dorong perekonomian Hongkong. Daerah yang
kecil dengan jumlah penduduk yang besar, yakni sekitar 7,5 juta jiwa
membuat Hong Kong sebagai salah satu kawasan padat penduduk. Namun
demikian, daerah ini tetap menjaadi kawasan yang memiliki pendapatan
perkapita tinggi, yakni sekitar 58.094 dolar atau lebih dari 755 juta
rupiah.
0 komentar